Halo, para penikmat film distopia dan pengamat kekacauan sosial! Kita sudah melihat bagaimana Malam Pembersihan dimulai, bagaimana ia menyebar ke jalanan, dan bagaimana politik mencoba mengendalikannya. Tapi, bagaimana jika ide gila ini lepas kendali sepenuhnya, dan Malam Pembersihan tidak pernah berakhir? Nah, jika skenario ini membuat Anda merinding, maka Anda harus membaca ulasan tentang film The Forever Purge (2021) ini!
Film ini adalah instalasi kelima dalam franchise “The Purge” dan membawa kita ke titik ekstrem yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Disutradarai oleh Everardo Gout dan ditulis oleh kreator franchise James DeMonaco, “The Forever Purge” bukan hanya sekadar film horor aksi, tetapi juga sebuah cerminan tajam tentang perpecahan sosial, rasisme, dan nasionalisme yang semakin meruncing. Siap untuk melihat Amerika dalam kekacauan total? Mari kita mulai pembahasan yang mendalam ini!
Kekacauan Selamanya
Kisah “The Forever Purge” mengambil latar delapan tahun setelah Senator Charlie Roan memenangkan pemilihan presiden dan menghapus Malam Pembersihan. Namun, New Founding Fathers of America (NFFA) berhasil kembali berkuasa dan mengembalikan tradisi Malam Pembersihan tahunan. Film ini memperkenalkan kita pada Juan (Tenoch Huerta) dan Adela (Ana de la Reguera), sepasang imigran Meksiko yang baru saja menyeberang ke Texas untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Juan bekerja sebagai buruh di peternakan keluarga Tucker, sementara Adela bekerja di kota.
Mereka berdua berhasil melewati Malam Pembersihan tahunan tanpa insiden berarti, bersembunyi di tempat yang aman. Mereka berharap bisa melanjutkan hidup normal setelah sirene pagi berbunyi, menandakan berakhirnya 12 jam kekacauan. Namun, harapan mereka hancur berkeping-keping.
Ketika Aturan Dirusak
Pada pagi hari setelah Malam Pembersihan, ketika semua orang berasumsi bahwa kekacauan telah berakhir, sekelompok orang bersenjata dan bertopeng yang menyebut diri mereka “Purge Purification Force” (PPF) atau “Forever Purgers” muncul. Mereka menyatakan bahwa Malam Pembersihan tidak akan berhenti. Bagi mereka, satu malam tidaklah cukup. Mereka ingin “membersihkan” Amerika secara permanen dari siapa pun yang mereka anggap “bukan orang Amerika,” terutama imigran dan minoritas.
Kekerasan pun meledak di seluruh negeri, jauh melampaui batas waktu 12 jam yang ditetapkan. Kelompok-kelompok nasionalis dan supremasi kulit putih memanfaatkan situasi ini untuk melampiaskan kebencian mereka, mengubah seluruh Amerika Serikat menjadi zona perang yang tak berkesudahan.
Juan dan Adela, bersama dengan keluarga Tucker—termasuk Dylan Tucker (Josh Lucas) yang awalnya rasis namun terpaksa bekerja sama—harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kekacauan yang tak terkendali ini. Mereka menyadari bahwa satu-satunya harapan mereka adalah melarikan diri dari Amerika Serikat yang kini terbakar.
Perjalanan Berbahaya Menuju Perbatasan
Dengan Amerika yang tenggelam dalam anarki, pemerintah Meksiko dan Kanada secara mengejutkan membuka perbatasan mereka selama enam jam untuk menerima pengungsi Amerika. Ini memicu perlombaan putus asa bagi Juan, Adela, dan keluarga Tucker untuk mencapai perbatasan Meksiko sebelum ditutup kembali.
Perjalanan mereka dipenuhi dengan bahaya di setiap sudut. Mereka harus menghindari serangan brutal dari para Forever Purgers, menavigasi kota-kota yang terbakar, dan menghadapi kenyataan pahit bahwa negara yang mereka impikan kini telah berubah menjadi neraka. Di tengah perjalanan, mereka juga menemukan bahwa banyak warga Amerika lainnya, dari berbagai latar belakang, juga berusaha melarikan diri, menciptakan gambaran kiamat yang lebih luas dan memilukan.
Film ini dengan jelas menunjukkan bagaimana ide “pembersihan” yang awalnya terbatas bisa lepas kendali dan menjadi gerakan massa yang destruktif, didorong oleh kebencian dan ideologi ekstrem.
Mengapa The Forever Purge Begitu Intens?
“The Forever Purge” adalah film yang sangat relevan dengan isu-isu sosial dan politik kontemporer. Film ini tidak hanya menghibur dengan aksi dan ketegangan, tetapi juga berfungsi sebagai kritik sosial yang tajam, mengangkat tema-tema yang sangat mengganggu:
- Rasisme dan Nasionalisme: Film ini secara terang-terangan mengeksplorasi tema rasisme dan nasionalisme ekstrem, menunjukkan bagaimana kebencian dapat dimanipulasi dan dilepaskan ketika aturan sosial runtuh.
- Kesenjangan Sosial: Seperti film-film sebelumnya, film ini menyoroti bagaimana kaum miskin dan minoritas menjadi korban utama dari kekerasan yang dilegalkan.
- Perpecahan Bangsa: “The Forever Purge” menggambarkan skenario di mana sebuah negara terpecah belah oleh ideologi ekstrem, mengarah pada perang saudara dan kehancuran total.
- Ironi Imigrasi: Salah satu aspek paling menarik adalah pembalikan peran, di mana warga Amerika kini menjadi pengungsi yang mencari perlindungan di negara tetangga, terutama Meksiko. Ini adalah komentar tajam tentang isu imigrasi di dunia nyata.
Everardo Gout berhasil menyajikan visual kekacauan yang brutal dan mencekam, sementara James DeMonaco kembali menulis skenario yang provokatif dan berani. Tenoch Huerta dan Ana de la Reguera memberikan penampilan yang kuat sebagai karakter yang berjuang untuk bertahan hidup dan menemukan tempat yang aman.
Bagi Anda yang ingin melihat bagaimana franchise “The Purge” mencapai klimaksnya dengan komentar sosial yang paling relevan, “The Forever Purge (2021)” adalah tontonan yang wajib. Jika Anda ingin Nonton Film The Forever Purge 2021 Full HD Sub Indo, bersiaplah untuk pengalaman sinematik yang intens, yang akan membuat Anda berpikir tentang bahaya ideologi ekstrem dan pentingnya persatuan.
Nonton Film The Forever Purge 2021
“The Forever Purge” adalah pengingat yang mengerikan bahwa kebencian dan perpecahan, jika tidak dikendalikan, dapat menghancurkan sebuah bangsa dari dalam. Film ini akan membuat Anda merenungkan tentang pentingnya toleransi, empati, dan perjuangan melawan ideologi ekstrem. Jadi, setelah menonton, mungkin Anda akan lebih menghargai setiap hari tanpa kekerasan. Selamat menonton dan semoga kita selalu berjuang untuk kedamaian!
